Saturday, February 25, 2012

ASI | Kado Istimewa Ibu untuk Sang Bayi

Ada yang menarik dari email undangan internal meeting di mailing-list kantor, ”Pelaksanaan Konsultasi Laktasi”.

Yang terlintas di kepalaku adalah: Laktasi = Menyusui = ASI.

Oke, berarti pelaksanaan konsultasi ini akan berputar antara wanita, hamil, melahirkan, dan payudara ..eh.. menyusui. Tentunya sebagai wanita usia produktif dan akan hamil (amin) nantinya perlu banget untuk mengikuti kelas konsultasi ini. Apalagi yang membawakannya adalah konsultan laktasi pentolan dari lembaga yang bernama UNICEF dan pelaku laktasi yang sukses.

Saat hadir dalam ruangan konsultasinya, hawa-hawa ibu-ibu hamil dan melahirkan sungguh kentara. Dengan duduk manis dipojokan, sempat digoda oleh salah satu temanku yang dalam masa menyusui intensif. Perlu dicatat, mbak-mbak yang menggodaku itu adalah jauh dibawahku dan sudah mempunyai satu putra. (dalam artian, saya sudah tua dan belum menikah.. halah malah diperjelas). Tidak lama ada beberapa teman-teman kantor yang berjenis kelamin pria hadir untuk mensukseskan kelas konsultasi tersebut. Tentunya dengan semangat mencari informasi lebih lanjut tentang ASI dan Menyusui untuk istri dan anak-anaknya.

Masuk ke materi, ternyata ASI sangat – sangat berguna bagi sang bayi. Istilah tragisnya, ASI itu adalah darah sang anak untuk bekal dia tumbuh cerdas di kemudian harinya. Karena ASI merupakan makanan terbaik dan gizi sempurna bagi bayi. Karena langsung dihidangkan dari pabriknya, maka ASI itu aman dan bersih bagi sang bayi. Dan yang penting pula, perlu digaris bawahi dan ditebalkan, ASI itu gratis-tis terproduksi setiap saat.

Lalu Mbak Konsultannya memaparkan fakta yang mengejutkan (walau tidak sampai menggulingkan saya ke lantai) bahwa menurut studi yang saya tidak ingat lengkap, perbedaan kualitas pertumbuhan bayi itu ditentukan oleh konsumsi ASI. Ada perbedaan yang sangat signifikan dari perkembangan dan pertumbuhan otak dan kesehatan bayi yang diberi ASI (ekslusif) dengan bayi yang tidak diberi ASI (baik susu formula atau cairan lain yang dipercaya dapat menggunakan ASI). Karena fakta yang utama adalah pertumbuhan 80% otak bayi itu terjadi pada masa 2 tahun pertama bayi hingga berkembang sempurna hingga usia dibawah 5 tahun. Jadi kebayang kan jika bayi tidak diberi ASI? Tentunya ini tamparan bagi para ibu-ibu muda yang tidak atau bahkan malas untuk memberikan ASI kepada bayinya dengan berbagai alasan.

Dan yang penting lagi adalah air susu pertama keluar adalah HAL YANG SANGAT PENTING UNTUK DIBERIKAN LANGSUNG KEPADA SANG BAYI. Collestrum, ASI yang pertama keluar, adalah makanan super gizi bagi bayi. Hanya dengan satu sendok collestrum bayi akan kuat tidak diberi ASI selama 5 hari kedepan. Hal ini penting dilakukan karena ada beberapa ibu baru yang mengeluh tidak bisa mengeluarkan ASI di awal-awal setelah melahirkan.

Beberapa temanku ada yang bercerita bahwa ada kasus sang bayi abis dilahirkan langsung dibawa jalan-jalan tanpa diberikan langsung ke ibunya. Bahkan ada yang ’sok pahlawan penawar dahaga’ dengan memberikan susu formula yang menjadi sponsor utama rumah sakit itu. Perlu diingat buat teman-teman, ITU JANGAN DIBIARKAN TERJADI! Mengertikah? Sekali lagi JANGAN BIARKAN ITU TERJADI!. Karena jika itu terjadi, selanjutnya bayi tidak akan meminum ASI.

Aturan utamanya, lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD), dimana sesaat setelah lahir bayi dilap dan segera diletakkan di dada sang ibu untuk membiarkan sang bayi mencari puting sang ibu dan meminum seteguk dua teguk collestrum yang ada. Konsultasikan ke dokter dan ke suster yang ada di TKP untuk melakukan ini. Setelah itu, berikan ASI ekslusif tanpa makanan dan minuman tambahan apapun sejak lahir sampai berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, beri makanan dan tetap meneruskan pemberian ASI hingga berumur 2 tahun. Tetapi setelah aku tanyakan lebih lanjut, sampai 2 tahun itu, hanya diberikan ASI saja juga tidak apa, dan untuk jaga-jaga lakukan konsultasi dengan sang dokter bayinya untuk memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi. Jadi perlu diingat, susu formula TIDAK PERLU diberikan saat umur 0-6 bulan.

Seperti kisah temanku yang harus berjuang sekuat tenaganya untuk melakukan IMD. Sebelumnya dia sudah berpesan hingga berbusa kepada sang dokter dan sang suster. Tetapi sesaat proses caesar selesai dilakukan, sang bayi langsung menghilang dibawa sang suster untuk dimandikan. Setelah teriak-teriak meminta bayinya dan melarang mamasukkan cairan apapun ke mulut anaknya sampai mengancam jika tidak diberikan juga, setelah 1-2 jam barulah sang bayi dibawa ke sang ibu. Itu pun hanya 5 menit untuk melakukan Inisiasi Menyusui Dini dan memberikan collestrum kepada sang bayi. Jadi disini pesannya, selain sang ibu yang gigih, diperlukan juga bapak siaga dan galak untuk mengatasi kondisi dan situasi seperti diatas.

Ada lho yang mempunyai alasan tidak memberikan ASI karena tidak dapat memproduksi ASI. Padahal, berdasarkan pencerahan dari Mbak Anna sang konsultan menceritakan bahwa ASI itu selalu ada apapun situasinya, kecuali memang secara medis ada gangguan. Jika sang bayi telah meminum ASI pertama Ibu, kandungan gizi dan lemaknya mencukupi untuk keperluan 5 hari tanpa minum apa pun. Yang umumnya terjadi justru karena mentalnya kurang kuat untuk percaya dapat memproduksi ASI.

Dari sekian banyak temanku yang sedang proses menyusui, kadang-kadang aku salut sama mereka yang bertekad mau untuk menyusui anaknya dimanapun dan apapun pekerjaannya. Tetapi ada juga teman-temanku yang mempunyai berjuta alasan untuk tidak menyusui anaknya. Bagiku, jika waktunya tiba untuk mempunyai anak, apapun akan kulakukan untuk memberinya ASI yang terbaik.

So, semenjak itu, aku jadi lebih cerewet sama cowokku untuk berpesan padanya untuk menjadi suami yang siaga saat mengandung hingga kelahiran, dan galak untuk dokter dan suster yang ’ngeyel’.

Wednesday, February 22, 2012

'Latah' Master Degree

Belakangan ini, aku sering berkumpul dengan 2 teman lamaku.

Yang pertama adalah guru besar yang sedikit galak di sebuah rumah makan terkemuka. Walau belum menikah, dia bertekad mau menikmati kehidupannya dalam berkarir dan menyelesaikan strata masternya di sebuah universitas swasta di jakarta bagian selatan.

Jika di dengar dari cerita suka dukanya kuliah sambil bekerja, mungkin sekilas memang menyenangkan. Beda halnya dengan pengalamanku yang pernah mengambil strata master sambil bekerja. Entah akunya yang terlalu perfeksionis atau tidak, setelah beberapa kali ketiduran diatas kertas2 dan berbantalkan laptop, satu saat aku menyerah untuk menunda hingga waktu yang lama.

Tidak lama, rejeki datang dengan memberikanku kesempatan untuk mengambil stata master di negeri tetangga. Satu sisi kupikir ini sangat menyenangkan karena saat itu nanti, benar-benar belajar tanpa bekerja.

Sedangkan satu lagi temanku, seorang wanita dengan karir sangat baik, pernah menjadi manajer di merk-merk terkenal di ibu kota, sudah berkeluarga dan baru mempunyai putri cantik. Dia yang selama ini terlihat seperti 'orang yang sangat beruntung' tiba-tiba menjadi mellow-yellow.

Magrib tadi dia sms, 'kayaknya enak ya sekolah lagi, jadi pengen S2 gua nih'.

Pertanyaan Klasik yang Perlu Keteguhan Hati

Apa yang akan kamu lakukan 10 tahun kedepan?

Well, ini pertanyaan standar interview, tetapi mungkin ini yang menjadi awal para interviewer panitia beasiswa kemarin itu percaya.

Saat itu adalah saat yang berani bagi diri untuk menyuarakan apa yang aku mau. Menyadari bahwa rintangan yang sesungguhnya hanyalah hambatan yang diciptakan oleh diri sendiri. Usaha kemarin itu sebenarnya adalah usahaku untuk mengalahkan dan jujur pada diri sendiri.

Mengulik sedikit kutipan dari buah pikir Mbak Merry yang terkenal dengan buku Mimpi Sejuta Dollarnya, tiada sukses yang diwarnai dengan kegagalan. Bahkan dalam paragraf terpentingnya dia menyatakan, kegagalan adalah ciri perjalanan sukses. Yang penting adalah bergerak terus, berjuang terus, dan mencoba terus.

Bagiku saat ini adalah bagaimana mencoba hidup di saat sekarang dan menyelesaikan semua tugas dengan baik.

Awalnya, yang kulakukan pertama kali saat bertekad adalah merubah semua pola berfikir dan aktifitas. Untuk menjadi berubah tidaklah mudah. Keluar dari zona nyaman hingga merasa sia-sia atas banyak hal yang telah dikorbankan. Pesanku hanya satu, carilah partner yang mampu memberikan motivasi disaat kita sudah ingin berhenti dan jangan pernah merasa sia-sia atas semua yang telah dilakukan,

"Terus berusaha di saat tidak ada kesempatan lagi yang terlihat, adalah kunci terpenting dari semua permainan menuju kesuksesan." (Kutipan bebas seiingetku dari sebuah buku berfikir positif ala Norman Vincent Peale).

Akhir dari semua itu adalah kembali ber-ikhtiar. Mengikhlaskan akhir dari sebuah usaha yang sungguh-sungguh. Tetaplah tenang dan selalu ingat, apa pun yang terjadi pada saat tersebut adalah hal yang terbaik yang terjadi pada saat itu. Karena aku percaya, di saat yang tepatlah semua cita-citaku akan tercapai.

Meneguhkan pikiran akan usaha yang dilakukan dan menyabarkan diri jika keberhasilan itu tertunda.

Oke, balik lagi pada pertanyaan awal. Jawabanku sangat simple, menjadi diri sendiri dan berjuang untuk mencapai cita-cita saya untuk menjadi ahli dibidang yang aku inginkan. Terkesan sombong mungkin, tetapi saat itu jawaban paling jujur yang pernah saya ucapkan.

Daftar Tunggu Buku

Sudah 3 kali keinginan membeli buku ini bolak balik dalan 3-4 bulan terakhir. Satu buku yang sangat memancing rasa keingintahuanku akan ‘the work of mind’ mengantarkanku kembali pada topik yang sangat fenomenal beberapa tahun lalu. Mind Mapping karya Tony Buzan. Tidak ada kata terlambat menurutku untuk kembali mengkaji buku yang tidak mati oleh jaman itu.

Buku kedua yang mulai memanggil adalah Mimpi Sejuta Dollarnya Merry Riana, seorang motivator sukses yang mulai dari hutang Sing $40.000 hingga penghasilan 1 juta dollar pada umur 30 tahun. Fantastik memang, sehingga buku tersebut tidak kalah seksinya dengan buku-buku motivasi lama yang ada di lemari buku. Katakannya sekelas Dale Carnagie, John C. Maxwell, Norman V. Peale, hingga Stephen R. Covey.

Feelingku buku Mbak Merry ini bakal menjadi teman yang bagus saat perjalanan panjang menuju tempat belajarku untuk 2 tahun ke depan.

Ditunggu ya ulasan singkatnya.

Monday, February 20, 2012

Sekelumit dari Arti Persahabatan

Aku punya banyak teman yang cukup dekat. Bahkan ada menyatakan kedekatan itu adalah sebuah persahabatan. Ada yang menarik dibalik kata persahabatan dari satu temanku yang cukup ajaib ini.

Satu orang menganggap sahabat itu adalah seseorang yang selalu ada di dekatnya saat dia butuh. Orang yang bersedia mendengarkan semua cerita dia, bahkan tidak jarang cerita-cerita itu hanyalah bualan dia belaka atau bahkan alasan-alasan pembenaran temanku itu untuk sesuatu hal yang dilakukannya.

Tetapi saat aku mendapatkan apa yang mungkin dia tidak dapati, aku merasakan rasa cemburu itu tumbuh merambat di setiap tatapannya. Bahkan menuduhku sombong untuk apa yang aku ceritakan kepadanya saat aku ingin berbagi cerita dengan teman yang aku rasa dekat.

Itu baru satu jenis dari definisi persahabatan yang kudapati dari satu orang. Banyak lho yang ajaib-ajaib lainnya.

Mengenai Ketulusan

Sadarkah jika disekeliling kita banyak sekali orang yang beraneka ragam kepribadian. Dan jika mau berbicara mengenai ketulusan, akan banyak sekali versinya.

Belakangan ini aku belajar banyak berhadapan dengan orang yang senang sekali bermuka manis di depan orang yang ingin dia dekati. Bahkan ada pula yang bermanis-manis ria di depan kita tetapi mematuk dari belakang. Pokoknya banyak banget tipe orang yang kutemui akhir-akhir ini.

Ada juga yang tidak mengakui bahwa ornag lain lebih dari apa yang sudah dia capai, hingga dalam mengucapkan selamat pun, panjang banget pesannya. Hingga dia bilang, "Selamat yaa, inget jangan sombong. Inget gw dulu juga gitu waktu jadi manajer di sebuah bank.. blaa..bla...". Hahaha aku hanya tertawa saja. Biar gimana pun negatifnya temanku itu, kata orang bijak dulu, namanya teman kita harus terima dia dalam hal baik dan buruknya. Yang penting, aku tidak ada niatan mau menjadi seperti dia.

Lalu, setelah kutahu semua itu? ya kusimpan saja dalam foldernya masing-masing. Setidaknya itu memperkaya pengetahuanku terhadap banyak karakter orang-orang yang ada di sekeliling kita.

Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah berusaha untuk berlaku tulus untuk apapun yang dilakukan. Baik untuk memuji hingga memarahi orang lain jika menurutku dia perlu diberitahu.