Wednesday, February 22, 2012

Pertanyaan Klasik yang Perlu Keteguhan Hati

Apa yang akan kamu lakukan 10 tahun kedepan?

Well, ini pertanyaan standar interview, tetapi mungkin ini yang menjadi awal para interviewer panitia beasiswa kemarin itu percaya.

Saat itu adalah saat yang berani bagi diri untuk menyuarakan apa yang aku mau. Menyadari bahwa rintangan yang sesungguhnya hanyalah hambatan yang diciptakan oleh diri sendiri. Usaha kemarin itu sebenarnya adalah usahaku untuk mengalahkan dan jujur pada diri sendiri.

Mengulik sedikit kutipan dari buah pikir Mbak Merry yang terkenal dengan buku Mimpi Sejuta Dollarnya, tiada sukses yang diwarnai dengan kegagalan. Bahkan dalam paragraf terpentingnya dia menyatakan, kegagalan adalah ciri perjalanan sukses. Yang penting adalah bergerak terus, berjuang terus, dan mencoba terus.

Bagiku saat ini adalah bagaimana mencoba hidup di saat sekarang dan menyelesaikan semua tugas dengan baik.

Awalnya, yang kulakukan pertama kali saat bertekad adalah merubah semua pola berfikir dan aktifitas. Untuk menjadi berubah tidaklah mudah. Keluar dari zona nyaman hingga merasa sia-sia atas banyak hal yang telah dikorbankan. Pesanku hanya satu, carilah partner yang mampu memberikan motivasi disaat kita sudah ingin berhenti dan jangan pernah merasa sia-sia atas semua yang telah dilakukan,

"Terus berusaha di saat tidak ada kesempatan lagi yang terlihat, adalah kunci terpenting dari semua permainan menuju kesuksesan." (Kutipan bebas seiingetku dari sebuah buku berfikir positif ala Norman Vincent Peale).

Akhir dari semua itu adalah kembali ber-ikhtiar. Mengikhlaskan akhir dari sebuah usaha yang sungguh-sungguh. Tetaplah tenang dan selalu ingat, apa pun yang terjadi pada saat tersebut adalah hal yang terbaik yang terjadi pada saat itu. Karena aku percaya, di saat yang tepatlah semua cita-citaku akan tercapai.

Meneguhkan pikiran akan usaha yang dilakukan dan menyabarkan diri jika keberhasilan itu tertunda.

Oke, balik lagi pada pertanyaan awal. Jawabanku sangat simple, menjadi diri sendiri dan berjuang untuk mencapai cita-cita saya untuk menjadi ahli dibidang yang aku inginkan. Terkesan sombong mungkin, tetapi saat itu jawaban paling jujur yang pernah saya ucapkan.

No comments: